Jumat, 10 Oktober 2014

PAKU ALAM KEMBAR: Anglingkusumo Siap Koordinasi




15 April 2012 20:45 

PAKU ALAM KEMBAR: Anglingkusumo Siap Koordinasi

DIKUKUHKAN—Pengukuhan KPH Anglingkusumo (berkalung bunga) sebagai KGPAA Paku Alam IX di Kulonprogo, Minggu (15/4) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)
KULONPROGO—KPH Anglingkusumo yang baru saja dinobatkan menjadi Paku Alam IX mengakui pengukuhannya belum mendapat legitimasi dari semua ahli waris Puro Pakualaman.
Pengakuan tersebut termuat dalam bukunya yang berjudul Janji Yang Belum Terlaksana Dari Sebuah Dinasti Yang Terkoyak edisi kedua.
“Kami akan lakukan koordinasi dengan internal Puro Pakualaman, karena semua ada aturannya. Termasuk melakukan jumenengan di Pakualaman,” ujarnya seusai pengukuhan, Minggu (15/4).
Ia tak menampik, pengukuhan tersebut akan memunculkan dua raja Paku Alam IX. Namun, ia menegaskan akan menyerahkan semuanya kepada masyarakat. Menurut dia, pengukuhan tersebut merupakan daulat masyarakat.
Sebelumnya ia mengaku kaget dan tidak percaya saat didaulat dan dikukuhkan oleh masyarakat sebagai Paku Alam IX. Ia mengaku tidak mengetahui agenda tersebut. (ali)
Kabar 24

Pengukuhan Anglingkusuma Sebagai PA IX



Pengukuhan Anglingkusuma Sebagai PA IX
16 April 2012 20:45 WIB



Pengukuhan Anglingkusuma Sebagai PA IX

Kulonprogo, www.jogjatv.tv –Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Hukum Adat Sabang-Merauke, Minggu (15/4), mengukuhkan Kanjeng Pangeran Haryo Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX. Pengukuhan tersebut dilakukan dalam acara ritual sedekah bumi yang dilakukan di pendopo Glagah, Kulonprogo.
Dalam rangka menyongsong dua abad Kadipaten Pakualaman dan 102 tahun KGPAA Pakualam VIII, ratusan masyarakat tergabung dalam Hukum Adat Sabang-Merauke mengukuhkan KPH Anglingkusumo sebagai KGPAA Paku Alam IX. Pengukuhan KPH Anglingkusumo mengunakan adat islami yang ditandai dengan penyematan lencana, pengalungan bunga  dan sebagai bentuk dukungan, masyarakat melakukan penandatanganan di atas kain putih. Dengan pengukuhan ini, diharapkan KPH Anglingkusumo berdiri di belakang masyarakat sebagai pengayom. Setelah prosesi pengukuhan, masyarakat mengarak sesaji menuju laut untuk dilabuh. Sementara itu, KPH Anglingkusumo merasa kaget dengan pengukuhan ini, namun dirinya akan siap untuk melanjutkan konsep pendidikan dan budaya, dengan mengedepankan kehidupan sosial budaya untuk hameyu hayuning bawono.
Sementara itu menurut  Ketua Hukum Adat, Angga Pratama Handriansyah Putra, acara ini sebenarnya untuk melestarikan budaya Jawa berupa  sedekah laut, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah. (Sugeng Muhammad)

Anglingkusumo PA IX



Anglingkusumo PA IX


KULONPROGO - Fenomena raja kembar tak hanya terjadi di Keraton Kanoman Cirebon dan Kasunanan Surakarta. Kini, hal serupa terjadi di Kadipaten Pakualaman Jogjakarta.
Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo, putra Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam VIII dengan garwa dalem Kanjeng Raden Ayu (KRAy) Ratnaningrum, dikukuhkan sebagai Paku Alam (PA) IX. Pengukuhan dilakukan Masyarakat Adikarto Kulonprogo dan Masyarakat Hukum Adat Sabang Merauke di Pendopo Glagah, Temon, Kulonprogo kemarin (15/4).
Kami atas nama kawula Adikarto Kulonprogo, kami mengukuhkan KPH Anglingkusumo menggantikan ayahandanya swargi KGPAA Paku Alam VIII, sebagai KGPAA Paku Alam IX, ujar Ketua Masyarakat Adikarto Kulonprogo Supriyadi yang langsung disambut tepuk tangan sekitar 500 masyarakat pesisir yang menghadiri upacara tersebut.
Tak banyak pernyataan yang diucapkan Supriyadi dalam bahasa Jawa halus itu. Dia hanya menyatakan dengan pengukuhan sebagai PA IX itu diharapkan eksistensi Kadipaten Pakualaman sebagai penerus dinasti Mataram Islam dapat ditegakkan.
Napas sebagai kadipaten yang menegakan syiar Islam harus tetap tetap  terjaga, harap Supriyadi.
Pengukuhan KPH Anglingkusumo sebagai PA IX itu dilakukan di tengah peringatan Sedekah Bumi dan Peringatan 102 Tahun PA VIII  (10 April 1910-10 April 2012) dan Menyongsong Dua Abad Kadipaten Pakulaman 18 Maret 1813.
Setelah Masyarakat Adikarto, pengukuhan serupa juga disampaikan Ketua Masyarakat Hukum Adat Sabang Merauke Angga Pratama. Ini merupakan inisiatif masyarakat untuk melaksanakan jumenengan dengan mengukuhkan KPH Anglingkusumo sebagai Paku Alam IX, kata Angga.
Usai pernyataan itu, pengukuhan itu kemudian dilanjutkan dengan penyematan bintang kerajaan ke dada Anglingkusumo. Penyematan dilakukan KH Ahmad Suadi bin Khasan Tholabi, pengasuh Ponpes Pesawat Wates.
Pengukuhan itu juga langsung dicatatkan di depan notaris Ahmad Dien Prawiharso. Beberapa kerabat Pakualaman termasuk putra-putri PA VIII seperti BRAy Retno Sundari, BRAy Retno Dewayani, KPH Songkokusumo, dan KPH Ndoyokusumo turut menyaksikan penandatanganan pengukuhan tersebut.
Dukungan pengukuhan  KPH Anglingkusumo sebagai PA IX juga dilakukan oleh ratusan masyarakat Adikarto Kulonprogo. Mereka melakukan tanda tangan pada selembar kain putih sepanjang tiga meter.
Selain mengukuhkan KPH Anglingkusumo sebagai PA IX, Masyarakat Adikarto Kulonprogo dan Masyarakat Hukum Adat Sabang-Merauke juga mengusulkan kepada Pemerintah RI  menetapkan PA VIII sebagai Pahlawan Nasional mengingat pengabdian dan jasa-jasanya kepada NKRI.
Bersama HB IX, PA VIII pernah mengeluarkan Amanat 5 September 1945 yang menandai bergabungkan Pakualaman ke NKRI. PA VIII juga mendapatkan Piagam Kedudukan 19 Agustus 1945 dari Presiden Soekarno.
PA VIII juga pernah menjadi wakil gubernur DIJ 1945-1988 dan gubernur DIJ 1988-1998. PA VIII sudah selayaknya menjadi Pahlawan Nasional, kata ketua panitia Adhi Wicaksono.
Pengukuhan KPH Anglingkusumo sebagai PA IX merupakan buntut konflik internal  Pakualaman terkait suksesi yang berjalan lebih dari 12 tahun. Disintergrasi itu sampai sekarang belum ada upaya penyelesaikan secara tuntas.
Karena itu kami menerbitkan buku Janji yang Belum Terlaksana dari Sebuah Dinasti Yang Terkoyak. Suksesi yang dilakukan selama ini berjalan belum mendapatkan legitimasi dari separo ahli waris, ujar KPH Anglingkusumo saat memberikan sambutan usai pengukuhan.
Tentang penobatan dirinya, Angling mengaku kagetketika didaulat dan dikukuhkan masyarakat sebagai PA IX. Dia mengaku tak tahu dalam ritual budaya tersebut masyarakat mengukuhkan dirinya.
Ini sangat dadakan (tiba-tiba). Saya terkejut bercampur haru. Saya berharap siapa yang benar dan yang batil akan kelihatan, jelasnya.
Disinggung soal PA IX kembar antara dirinya dengan saudaranya, KPH Ambarkusumo yang lebih dulu dinobatkan sebagai PA IX,  KPH Angling menyerahkannya kepada masyarakat. Alasannya, dia didaulat oleh masyarakat untuk menjadi PA IX. Selepas pengukuhan tersebut, dia berencana mengadakan koordinasi dengan internal Pakualaman dalam persiapan resepsi atau perayaan jumenengan tersebut. Rencananya resepsi jumenengan akan diadakan di Pura Pakualaman.
Diakhir acara, Masyarakat Adikarto Kulonprogo digelar ritual labuhan. Beberapa tumpeng dengan aneka lauk dan hasil bumi dilarung di Pantai Glagah. (asa/kus/amd)


Radar Jogja
Monday, 16 April 2012 10:32

Selasa, 30 September 2014

Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) - Bagian 2



Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) - Bagian 2



Sekedar berbagi kenangan2 dan pengalaman2 beliau.

Berikut kami tampilkan kan foto2 aktifitas Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) dlm aktifitas sehari2 maupun dlm kegiatan budaya.

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu mendampingi ayahanda SP Paku Alam VIII Al Haj dlm era reformasi bersama Sultan HB X


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) pd acara jamasan pusaka bersama almarhum SP Paku Alam VIII Al Haj di Puro Pakualaman

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo)  dg salah satu tombak pusaka Pakualaman


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo)  dan istri bersama almarhum Sinuhun Paku Buwono XII
 

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama alm. Sinuhun Paku Buwono XII, Mangkunagoro IX, KGPH Hangabehi & KGPH Hadisuryo


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) beserta Permaisuri Ir. KGRAy. Hj. SM. Anglingkusumo, SPd, M.Eng.


Kakek buyut dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo), yakni Sinuhun Paku Buwono X

Kakek & nenek dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo), yakni Sri Paduka KGPAA Paku Alam VII beserta permaisuri.

Ayahanda dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo), yakni Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj

Ayahanda & ibunda dari Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo), yakni SP Paku Alam VIII Al Haj beserta KBRAy. Hj. Retnoningrum

RAy. Sudiro, saksi hidup 3 zaman di Puro Pakualaman, berusia 95 tahun, alhamdulillah tetap bugar hingga saat ini.

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sangat gemar membaca.

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama GRAy. Brotodiningrat

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama ayahanda tercinta Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) & Permaisuri bersama ayahanda tercinta Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII Al Haj

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama ayahanda SP Paku Alam VIII Al Haj dlm acara ngunduh pengantin putri ke-2 di Jakarta

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama piala2 & medali2 pertandingan olahraga.

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) di museum Puro Pakualaman

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) dan Permaisuri sewaktu menunaikan Ibadah Haji

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sekeluarga pada tahun 1986

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) beserta pamanda KPH Suryonagoro di Imogiri

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) mendapat Penghargaan Nasional sbg Pelopor Peduli Bangsa

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) mendapat Penghargaan Nasional sbg Pelopor Peduli Bangsa

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) & Permaisuri mdpt penghargaan sbg Pasangan Lestari Indonesia bersama Ikang Fauzi & Marissa Haque

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) memberi sambutan pd acara HUT Kabupaten Kutai Barat

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) membuka seminar penyakit jantung di Santika Hotel

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) di Mesjid Raya Pulau Penyengat

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama Sinuhun Paku Buwono XIII

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) pada suatu acara di Kabupaten Kutai Barat

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) & Permaisuri mendpt penghargaan sbg Pasangan Lestari Indonesia di Hilton Hotel Jakarta

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama almarhun Tuanku Baharuddin Harahap di Tapanuli Selatan

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) mendapat sambutan kehormatan di Istana Bagas Godang, Tapanuli Selatan

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) & Permaisuri dalam busana adat Tapanuli Selatan

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) & Permaisuri berbusana teluk belanga pd acara di Tapanuli Selatan

Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama GBPH Prabukusumo (tengah) dan GBPH Hadiwinoto (kiri) di Istana Bagas Godang

Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) - Bagian 1

Koleksi Foto Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) - Bagian 1

Berikut kami tweet beberapa foto kenangan maupun aktifitas Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj

Kita mulai beberapa foto dari masa lalu Sri Paduka sewaktu masih muda.


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) bersama teman2 band nya pd waktu Ultah calon istri beliau pd tahun 1965. 


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo)  sewaktu muda bersama teman2 grup bandnya yakni Mahakarta Band 


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu muda saat kuliah di Teknik Sipil UGM


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu muda pd tahun 1965


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu muda sebagai atlet panahan tahun 1966


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu muda mengikuti POM di Palembang sbg atlit menembak


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) muda bersama kakak-adiknya GRAy. Retno Dhewayani, KGPH Probokusumo (alm) & KGPH Widjojokusumo


Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo) sewaktu muda bersama rekan2 sesudah wisuda.


Acara pernikahan Sri Paduka KGPAA Paku Alam IX Al Haj (KPH. H. Anglingkusumo)pd tahun 1972